Ayah yang Super Sibuk

0
5557

Inilah keadaan ayah sekarang yang super sibuk.

1. Ma, besok belanjanya sendirian aja ya, soalnya ayah mau pergi mancing dengan teman kantor.

2. Ma, itu Ruwaifi nangis, mungkin ngompol. Coba lihat dulu. Ayah lagi sibuk main game PUBG nih.

Sebagian ayah lainnya:

  • Sibuk dengan hobi motor dan mobil.
  • Sibuk dengan lembur menanti Barcelona dan Real Madrid bertanding.

 

Kami yakin kesibukan seorang ayah saat ini tidak lepas dari hal-hal di atas di luar ia bekerja, pasti ada yang seperti itu.

Memang seperti itu kembali kepada masing-masing ayah. Namun, seharusnya ketika menjadi seorang ayah bisa mengesampingkan kepentingan pribadi. Bukankah waktu sebagai ayah sudah banyak habis untuk bekerja.

Lalu kapan membantu mengurus anak jika tidak di rumah selepas bekerja?

Lalu kapan menemani istri, belanja atau beri hiburan bagi yang dia yang bosan di rumah?

Lalu kapan bersama keluarga? 

Lalu kapan ngajar ngaji si bunda dan anak-anaknya?

 

Mau tahu hiburan apa yang diberikan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pada Ummul Mukminin ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha?

Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

جَاءَ حَبَشٌ يَزْفِنُونَ فِى يَوْمِ عِيدٍ فِى الْمَسْجِدِ فَدَعَانِى النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَوَضَعْتُ رَأْسِى عَلَى مَنْكِبِهِ فَجَعَلْتُ أَنْظُرُ إِلَى لَعِبِهِمْ حَتَّى كُنْتُ أَنَا الَّتِى أَنْصَرِفُ عَنِ النَّظَرِ إِلَيْهِمْ.

“Ada orang-orang Habasyah menggerak-gerakkan badan (menari) pada hari Id di masjid. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memanggilku. Aku meletakkan kepalaku di atas bahu beliau. Aku pun menyaksikan orang-orang Habasyah tersebut sampai aku sendiri yang memutuskan untuk tidak melihat lagi.” (HR. Muslim, no. 892)

Yang dilakukan orang Habasyah adalah menari-nari dengan alat perang mereka sebagaimana disebutkan dalam hadits Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata,

كانَ الحَبَشُ يلعبونَ بِحِرابِهم فَسَتَرنِي رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ وأنَا أنْظُرُ ، فمَا زِلْتُ أنظرُ حتَّى كنْتُ أنا أَنْصَرِفُ

“Orang-orang Habasyah bermain-main dengan alat perang mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pun menabiriku dan aku berusaha untuk tetap melihat. Hal ini terus berlangsung hingga aku sendiri yang memutuskan untuk tidak melihatnya lagi.” (HR. Bukhari, no. 5190).

Sederhana sekali yah kalau kita lihat hiburan yang diberikan seorang Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam pada istrinya tercinta Aisyah. Ini tak butuh modal banyak. Hanya menonton anak Habasyah bermain. Setelah itu, ‘Aisyah pun pergi.

Sadarilah, Anda telah menjadi seorang ayah. Artinya, tanggung jawab Anda semakin besar. Tidak hanya istri yang juga dinafkahi, melainkan anak juga. Istri dan anak juga harus dapat perhatian. Jadi, berhentilah melakukan pembelaan diri dengan alasan klasik, sibuklah, banyak kerjaan lah, inilah dan itulah. 

Moga Allah beri taufik dan hidayah bagi para ayah.

Di taman rumah @ Panggang Gunungkidul, 16 Dzulqa’dah 1441 H (7 Juli 2020)

Yang ingin menjadi ayah idaman: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Ruqoyyah.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Prove your humanity: 3   +   10   =