10 Sebab dan Solusi Anak Nakal

1
5891

Apa saja sebab anak nakal dan solusinya?

 

Pertama: Kemiskinan yang mendera sehingga terjadi kejahatan dan kenakalan karena kebutuhan.

Solusi: Mengatasi kemiskinan.

 

Kedua: Perselisihan atau percekcokan antara ayah dan ibu. Keluarga jadi broken home, anak jadi nakal, dan butuh teman bergaul.

Solusi:

  • Orang tua tidak berselisih di depan anak. Rumah tangga harus pandai dikelola dengan baik. Setiap keluarga pasti ada problem, tinggal bagaimana cara mengaturnya.
  • Mencari atau membantu memilihkan teman yang baik untuk anak

 

Ketiga: Cerai ditambah lagi miskin. Akhirnya anak tidak terurus, lalu mendapat teman bergaul yang jelek sehingga anak menjadi nakal.

Solusi: Mencegah terjadinya perceraian, suami dan istri hendaklah menjalankan kewajiban masing-masing.

Kewajiban suami istri yang mesti diketahui dan dijalankan:

  1. Istri mesti taat kepada suami secara baik.
  2. Istri menjaga diri dan harta suami.
  3. Istri tidak menolak ajakan suaminya ke ranjang.
  4. Suami wajib memberikan nafkah kepada istri dan anak-anaknya.
  5. Suami hendaknya memusyawarahkan urusan rumah tangga dengan istrinya.
  6. Tidak selalu melihat kekurang pasangan, harus banyak memaklumi dan koreksi diri, lalu memandang kelebihannya yang lain.
  7. Memperlakukan istri dengan baik.
  8. Membantu istri dalam menjalankan pekerjaan rumah.

 

Keempat: Anak-anak tidak memanfaatkan waktu luang dengan baik.

Solusi:

  • Anak diberi kesibukan yang positif (memperhatikan shalat, ibadah, membaca Al-Qur’an)
  • Anak diberi kesibukan olahraga fisik
  • Anak diajak berkreasi

 

Kelima: Bergaul dengan teman atau lingkungan yang buruk

Solusi: Bergaul di tempat kajian dan TPA.

Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat bau wanginya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi  wa sallam bersabda,

الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih)

 

Keenam: Perlakuan yang kasar atau buruk dari orang tua.

Solusi: Ada pendidikan agama khusus untuk orang tua.

 

Ketujuh: Tayangan kekerasan dan pornografi sehingga anak ingin mencontoh dan mempraktikan.

Solusi:

  • Tayangan untuk anak mesti dijaga atau dipantau oleh orang tua.
  • Anak diberi batasan waktu menggunakan gawai dan computer.

 

Kedelapan: Banyak pengangguran di masyarakat.

Solusi:

  • Menyediakan lapangan kerja untuk pengangguran.
  • Kita harus pintar melihat peluang usaha. Kita tidak harus menjadi pegawai, yang penting punya usaha yang halal dan berkah.

 

Kesembilan: Orang tua lalai mendidik anak

  • Ada orang tua yang sudah menikah, tetapi tidak memahami kalau ia sudah menjadi ayah atau ibu.
  • Orang tua sendiri malah senang main game.
  • Orang tua masih senang keluyuran malam hari, seperti senang menongkrong di kafe.

Solusi:

  • Orang tua harus belajar agama.
  • Anak disekolahkan di tempat pendidikan yang baik.

 

Kesepuluh: Anak yatim karena ada anak yatim tidak terurus sehingga menjadi nakal.

Solusi:

  • Kita dianjurkan menyantuni anak yatim, akan dekat dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam di surga kelak.

 

Referensi: Tarbiyatul Awlad fil Islam karya Syaikh Dr. ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan

Terjemahan: Pendidikan Anak dalam Islam Penerbi Insan Kamil

 

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Ruqoyyah.Com

1 COMMENT

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Prove your humanity: 10   +   7   =