Bagaimana Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam tumbuh besar?
Ibu susu Nabi Muhammad
- Tsuwaibah (bekas budak Abu Lahab)
- Halimah As-Sa’diyyah
- Ummu Ayman (sudah masuk Islam)
Nabi Muhammad kemudian diasuh oleh kakeknya (‘Abdul Muththalib), kemudian diasuh oleh pamannya Abu Thalib.
Sebelum diangkat menjadi nabi, beliau:
- Tidak pernah menyembah berhala
- Tidak pernah menghadiri acara kekafiran
- Nabi tidak pernah menghadiri pada pasar malam karena di tidurkan oleh Allah
- Nabi Muhammad tidak pernah minum khamar (minuman keras)
Nabi Muhammad dijuluki Al-Amiin (orang yang terpercaya)
Ketika usia 12 tahun, Abu Thalib ke Syam hingga sampai di Bushra lantas bertemu dengan pendeta Buhaira yang memberitahu Muhammad akan menjadi nabi dengan tanda:
- Pohon-pohon bersujud kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
- Ada juga disebut kenabian beliau dalam kitabnya Ahli Kitab
Untuk kedua kalinya Nabi Muhammad pergi ke Syam bersama Maisarah (budak Khadijah) untuk membawa dagangan di pasar Bushra.
Nabi Muhammad di usia 25 Tahun menikahi Khadijah.
Nabi Muhammad berhijrah ke Madinah ditemani oleh:
- Abu Bakar Ash-Shiddiq
- Amin bin Fuhairah
- Abdullah bin Al-Uraiqit Al-Laitsi
Semoga bermanfaat.
Referensi:
Sirah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam karya Imam Nawawi, Penerbit Pustaka Ibnu Umar
—-
Ditulis oleh: Rumaysho Tuasikal
Dikoreksi oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Catatan: 13 Muharram 1442 H, 31 Agustus 2020
Ruqoyyah.Com