Bagaimana cara berniat puasa? Niat sebenarnya berarti keinginan dan cukup berniat dalam hati saja sudah cukup tanpa dilafazkan.
CARA BERNIAT PUASA
Niat artinya keinginan. Para ulama bersepakat bahwa niat yang teranggap adalah niat dalam hati walaupun tidak dilafazkan.[1]
Syarat berniat ada tiga:
- Berniat tiap malam sebelum shubuh, disebut at-tabyiit.
- Berniat puasa wajib atau sunnah, disebut at-ta’yiin.
- Berniat puasa harus diulang setiap malam, disebut at-tikroor.
Dalil tentang niat harus di malam hari dan harus diulang tiap malam
Dalilnya adalah hadits dari Hafshah—Ummul Mukminin radhiyallahu ‘anha–, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ لَمْ يُبَيِّتْ الصِّيَامَ قَبْلَ الْفَجْرِ فَلَا صِيَامَ لَهُ
“Siapa yang belum berniat di malam hari sebelum Shubuh, maka tidak ada puasa untuknya.” (HR. An-Nasai, no. 2333; Ibnu Majah, no. 1700; dan Abu Daud, no. 2454. Syaikh Al-Albani menshahihkan hadits ini).
[1] Ulama Syafiiyah menganjurkan untuk melafazkan niat, agar lisan menolong hati untuk menghadirkan niat.
Baca Juga:
Artikel Ruqoyyah.Com