Tips Bangun Sahur untuk Anak: Sahurnya pada Akhir Waktu

0
2933

Bagaimana tips membangunkan anak untuk sahur di bulan puasa?

 

Beberapa kiat ini moga bisa membantu:

  1. Membangunkan anak dengan lembut
  2. Siapkan makanan sahur kesukaannya
  3. Mengatur jam tidur anak
  4. Berilah dia pujian jika ia bangun sahur dan berpuasa
  5. Memilih makan sahur pada akhir waktu

 

Kenapa memilih makan sahur pada akhir waktu?

Pertama: Menjalankan praktik Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam yang biasa mengakhirkan makan sahur.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk shalat, lalu beliau mengerjakan shalat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan shalat Shubuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).’ (HR. Bukhari, no. 1134 dan Muslim, no. 1097).

Ibnu Hajar rahimahullah menyatakan bahwa yang ditanyakan pada Anas adalah jarak waktu antara berakhirnya makan sahur dan dimulainya shalat Shubuh. (Fath Al-Bari, 4:138)

Imam Nawawi rahimahullah menyatakan bahwa dalil ini menunjukkan disunnahkannya mengakhirkan makan sahur hingga dekat dengan waktu Shubuh. (Syarh Shahih Muslim, 7:184).

Kedua: Jika sahur diakhirkan, lalu dekat dengan waktu shalat Shubuh, anak kita akan mudah shalat Shubuh. Kalau mau membangunkan anak kita untuk makan sahur, bisa dibangunkan 30 menit sebelum Shubuh, itu lebih aman. Jika dibangunkan sejam sebelum shalat Shubuh, biasanya setelah makan sahur, anak akan kembali tidur. Akhirnya ia sulit dibangunkan shalat Shubuh dan bablas hingga pagi baru terbangun.

Keutamaan shalat Shubuh berikut ini, anak kita bisa terus meraihnya.

Dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi kita shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّةَ

Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari, no. 574 dan Muslim, no. 635)

Disebut dalam Fath Al-Bari (4:138), Ibnu Abi Jamrah mengatakan, “Seandainya makan sahur dilakukan di tengah malam (bukan di akhir waktu sahur, pen.) tentu akan memberatkan. Orang yang makan sahur tengah malam tentu tak bisa terkalahkan dengan rasa kantuknya. Makan sahur tengah malam pun dapat membuat lalai dari shalat Shubuh atau membuat seseorang berusaha keras untuk begadang.”

Baca Juga:

 

Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel Ruqoyyah.Com

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here
Prove your humanity: 7   +   10   =