Ingat, ayah bunda, ‘Arsy itu makhluk yang pertama kali diciptakan. ‘Arsy itu singgasana Allah Ta’ala, merupakan makhluk Allah yang paling besar.
Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu ‘anhuma, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
قاَلَ : وَعَرْشُهُ عَلَى المَاءِ
“Allah telah mencatat, menuliskan takdir (ketentuan) semua makhluk-Nya 50.000 tahun sebelum Allah menciptakan langit-langit dan bumi. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “’Arsy Allah sudah berada di atas air.” (HR. Muslim, no. 4797)
Dalam hadits lainnya disebutkan,
إِنَّ أَوَّلَ مَا خَلَقَ اللَّهُ الْقَلَمَ فَقَالَ اكْتُبْ. فَقَالَ مَا أَكْتُبُ قَالَ اكْتُبِ الْقَدَرَ مَا كَانَ وَمَا هُوَ كَائِنٌ إِلَى الأَبَدِ
“Sesungguhnya awal yang Allah ciptakan (setelah ‘arsy, air dan angin) adalah qalam (pena), kemudian Allah berfirman, ‘Tulislah.’ Pena berkata, ‘Apa yang harus aku tulis.’ Allah berfirman, ‘Tulislah takdir berbagai kejadian dan yang terjadi selamanya.’” (HR. Tirmidzi, no. 2155. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).
Para sahabat berkata, “Takdir dalam hadits ini adalah penulisan dengan Qalam takdir.”
Hadits ini menunjukkan bahwa penulisan takdir terjadi setelah penciptaan ‘Arsy. Dengan demikian ditetapkan bahwa penciptaan ‘Arsy adalah lebih dahulu dari penciptaan Qalam yang digunakan untuk menulis takdir sebagaimana madzhab yang dipegang oleh jumhur ulama.
Hadits perihal Qalam (pena) disampaikan dan diartikan bahwa Qalam adalah makhluk yang pertama kali ada di semesta, tetapi alam semesta sendiri diciptakan setelah ‘Arsy.
Dalil lain yang menunjukkan makhluk pertama itu ‘Arsy adalah firman Allah Ta’ala,
وَهُوَ ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ فِى سِتَّةِ أَيَّامٍ وَكَانَ عَرْشُهُۥ عَلَى ٱلْمَآءِ
“Dan Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah ‘Arsy-Nya (sebelum itu) di atas air.” (QS. Hud: 7)
Berbagai pendapat tentang makhluk pertama
Ada perbedaan pendapat ulama di alam ini manakah makhluk yang pertama kali diciptakan. Ada tiga pendapat yang muktabar dalam hal ini yaitu:
- Pena, sebagaimana pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thabari dan Ibnul Jauzi.
- ‘Arsy, sebagaimana dikuatkan oleh Ibnu Taimiyah dan Ibnul Qayyim.
- Air, sebagaiman riwayat dari Ibnu Mas’ud dan sebagian salaf, serta menjadi pendapat yang dikuatkan oleh Badaruddin Al-‘Aini.
Lihat bahasan Islamqa oleh Syaikh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam fatawanya no. 145809.
Ada juga pendapat keempat, yang menyatakan bahwa makhluk pertama adalah cahaya dan kegelapan. Namun, ada dua pendapat yang dalilnya lebih kuat dari pendapat lainnya, yaitu pada pembahasan ‘Arsy dan pena. Dari sisi dalil, disimpulkan yang paling kuat dan menjadi pendapat jumhur ulama, ‘Arsy adalah makhluk pertama.
Wallahu a’lam bish shawwab.
Baca Juga:
- Allah Di Atas ‘Arsy-Nya, Namun Allah juga Bersama dan Dekat dengan Hamba-Nya
- Allah Tidak Boleh Divisualkan, Tidak Boleh Digambarkan
Referensi:
- Al-Bidayah wa An-Nihayah. Cetakan Tahun 1436 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar ‘Alam Al-Kutub.
- Ringkasan Al-Bidayah wa An-Nihayah. Ibnu Katsir. Penerbit Insan Kamil.
—
Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Ruqoyyah.Com