Apa saja doa dan dzikir untuk anak hafalkan di bulan Ramadhan?
1. Dzikir ketika melihat hilal
اللَّهُمَّ أَهْلِلْهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالإِيمَانِ وَالسَّلاَمَةِ وَالإِسْلاَمِ رَبِّى وَرَبُّكَ اللَّهُ
“ALLAHUMMA AHLIL-HU ‘ALAYNAA BIL-YUMNI WAL IIMAANI WAS SALAAMATI WAL ISLAAMI. ROBBII WA ROBBUKALLAH. (Artinya: Ya Allah, tampakkanlah bulan itu kepada kami dengan membawa keberkahan dan keimanan, keselamatan dan Islam. Rabbku dan Rabbmu–wahai bulan sabit–adalah Allah).”[1]
2. Ucapan ketika dicela atau diusilin orang lain saat berpuasa
إِنّى صَائِمٌ إِنّى صَائِمٌ
“INNII SHOIMUN, INNII SHOIMUN. (Artinya: aku sedang berpuasa, aku sedang berpuasa).”[2]
3. Membaca “bismillah” ketika memulai makan sahur dan berbuka puasa, atau aktivitas makan lainnya. Selesai makan, diperintahkan membaca “alhamdulillah”.
4. Doa ketika berbuka puasa
Tetap diawali dengan membaca “bismillah”, lalu menyantap kurma atau makanan ringan, lalu diikutkan dengan:
ذَهَبَ الظَّمَأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ
“DZAHABAZH ZHOMA-U WABTALLATIL ‘URUUQU WA TSABATAL AJRU INSYA ALLAH. (Artinya: Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah).”[3]
5. Doa kepada orang yang memberikan makan dan minum
اللَّهُمَّ أَطْعِمْ مَنْ أَطْعَمَنِى وَأَسْقِ مَنْ أَسْقَانِى
“ALLAHUMMA ATH’IM MAN ATH’AMANII WA ASQI MAN ASQOONII. (Artinya: Ya Allah, berilah ganti makanan kepada orang yang memberi makan kepadaku dan berilah minuman kepada orang yang memberi minuman kepadaku).”[4]
6. Doa ketika berbuka puasa di rumah orang lain
أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُونَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلاَئِكَةُ
“AFTHORO ‘INDAKUMUSH SHOO-IMUUNA WA AKALA THO’AMAKUMUL ABROOR WA SHOLLAT ‘ALAIKUMUL MALAA-IKAH. (Artinya: Orang-orang yang berpuasa berbuka di tempat kalian, orang-orang yang baik menyantap makanan kalian dan malaikat pun mendoakan agar kalian mendapat rahmat).”[5]
7. Doa di malam Lailatul Qadar
اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّى
“ALLAHUMMA INNAKA ‘AFUWWUN TU-HIBBUL ‘AFWA FA’FU ANNII (Artinya: Ya Allah sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Mulia yang menyukai permintaan maaf, maafkanlah aku).”[6]
[1] HR. Ahmad, 1:162; Tirmidzi, no. 3451; dan Ad-Darimi. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.
[2] HR. Bukhari no. 1894 dan Muslim no. 1151, dari Abu Hurairah.
[3] HR. Abu Daud, no. 2357. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan.
[4] HR. Muslim, no. 2055.
[5] HR. Abu Daud, no. 3854; Ibnu Majah, no. 1747; Ahmad, 3:118. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih.
[6] HR. Tirmidzi, no. 3513; Ibnu Majah, no. 3850; dan Ahmad, 6:171. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih. Adapun tambahan kata “kariim” setelah “Allahumma innaka ‘afuwwun …” tidak terdapat dalam satu manuskrip pun. Lihat Tarooju’at, hlm. 39.
Baca Juga:
Artikel Ruqoyyah.Com