Ayah Nabi Muhammad bernama ABDULLAH. Ayah beliau wafat ketika Nabi Muhammad berusia 2 bulan (masih di dalam kandungan). Ibunda Nabi Muhammad bernama AMINAH BINTI WAHB. Ibunda beliau wafat ketika Mabi Muhammad berumur 4 tahun (dalam versi yang lain disebutkan pada usia 6 tahun).
Kakek Nabi Muhammad bernama ‘ABDUL MUTHTHALIB. Kakek beliau wafat ketika Nabi Muhammad berusia 8 tahun.
Kemudian setelah kakek beliau meninggal, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam diasuh oleh pamannya yaitu ABU THALIB.
Saat bayi, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam disusukan kepada HALIMAH AS-SA’DIYAH. Selain itu Nabi Muhammad pernah disusukan pula pada TSUWAIBAH dan UMMU AYMAN.
Ketika muda, Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadi penggembala kambing.
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam juga mengikuti paman-pamannya dalam perang Fijar saat berusia 14 atau 15 tahun.
Kenapa sampai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam punya ibu susu?
Ada dua alasan:
1- Untuk menghindari polusi pergaulan kota dan untuk menghirup udara segar pedesaan. Apalagi kota Mekkah saat itu didatangi oleh banyak pengunjung yang berasal dari penjuru dunia dengan beragam jenis manusianya. Mereka datang untuk menunaikan haji, kunjungan hingga berdagang dan lainnya. Kondisi tersebut berpotensi mengotori pergaulan dan moral.
2- Bayi yang dikirim untuk diasuh di pedalaman dimaksudkan untuk membiasakan mereka berbahasa Arab yang bagus dan untuk menghindari kesalahan dalam berbahasa Arab. Pelajarannya, penting bagi kita untuk menjaga murninya bahasa Arab yang merupakan bahasa dari kitab suci kita.
Referensi:
- Al-Bidayah wa An-Nihayah. Cetakan Tahun 1436 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar ‘Alam Al-Kutub.
- Ringkasan Al-Bidayah wa An-Nihayah. Ibnu Katsir. Penerbit Insan Kamil.
Disusun oleh:
Rumaysho Fathmah Tuasikal
Dikoreksi ulang oleh:
Muhammad Abduh Tuasikal
—
Artikel Ruqoyyah.Com