Wahyu pertama diturunkan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika beliau berusia 40 tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam itu gemar menyendiri di Goa Hira. Ketika wahyu pertama turun, malaikat Jibril ‘alaihis salam mengajarkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam surah Al-‘Alaq ayat 1-5.
Setelah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menerima wahyu beliau pun pulang dengan hati yang gemetar. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertemu dengan istrinya saat itu yaitu Khadijah binti Khuwailid. Khadijah kemudian menghibur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dengan menyebut sifat-sifat baik beliau, yaitu:
- Menyambung silaturahim
- Memuliakan tamu
- Menolong orang orang yang benar
Inilah poin-poin penting dari wahyu pertama. Ingat yang diturunkan adalah surah Al-‘Alaq ayat 1-5 di Gua Hira.
Allah Ta’ala berfirman,
اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ (1) خَلَقَ الْإِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍ (2) اقْرَأْ وَرَبُّكَ الْأَكْرَمُ (3) الَّذِي عَلَّمَ بِالْقَلَمِ (4) عَلَّمَ الْإِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْ (5)
“Bacalah dengan (menyebut) nama Rabbmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Rabbmulah Yang Maha Pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan perantaran qalam (pena). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (QS. Al-‘Alaq: 1-5)
Referensi:
- Al-Bidayah wa An-Nihayah. Cetakan Tahun 1436 H. Ibnu Katsir. Penerbit Dar ‘Alam Al-Kutub.
- Ringkasan Al-Bidayah wa An-Nihayah. Ibnu Katsir. Penerbit Insan Kamil.
—
Disusun oleh:
Rumaysho Fathmah Tuasikal
Dikoreksi ulang oleh:
Muhammad Abduh Tuasikal
—
Artikel Ruqoyyah.Com