Bagaimanakah umrah dan perang yang diikuti Nabi Muhammad?
Umrah dan Haji Nabi Muhammad
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam berumrah sebanyak 4 kali setelah Hijrah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berhaji itu sekali yaitu Haji Wada’ pada tahun 10 Hijriyah.
*Catatan dari Tahdzib As-Sirah An-Nabawiyyah: Empat kali umrah adalah tiga di bulan Dzulqa’dah yaitu umrah Hudaibiyyah, umrah Qadha’, dan umrah dari Ji’ranah setelah membagi-bagi harta rampasan perang Hunain. Sedangkan keempatnya bersamaan dengan haji.
Perang Nabi Muhammad
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam mengikuti perang (disebut ghazwah) sebanyak 25 kali (ada juga yang berpendapat 27 kali). Ada juga peperangan kecil (tidak diikuti oleh Nabi, tetapi dipimpin oleh sahabat Nabi, disebut sariyyah) sebanyak 56 kali. Nabi Muhammad tidak kontak senjata kecuali dalam sembilan peperangan:
- Perang Badar
- Perang Uhud
- Perang Khandaq
- Perang Bani Quraizah
- Perang Bani Musthaliq
- Perang Khaibar
- Fathul Makkah
- Perang Hunain
- Perang Thai’f
Ini berdasarkan pendapat bahwa Makkah ditaklukkan dengan kekuatan (yakni dengan paksa, bukan dengan perdamaian). Ada juga yang berpendapat bahwa beliau kontak senjata ketika berperang di Wadil Qura, Al-Ghabah, dan Bani Nadhir. Wallahu a’lam.
Referensi:
Tahdzib As-Sirah An-Nabawiyyah (diambil dari Tahdzib Al-Asma’ wa Al-Lughat karya Imam Nawawi). Cetakan kelima, Tahun 1429 H. Khalid bin ‘Abdirrahman Asy-Syayi’. Rabithah Al-‘Alam Al-Islami.
—-
Ditulis oleh: Ruwaifi Tuasikal
Dikoreksi oleh: Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Ruqoyyah.Com