Ayah bunda, kita bisa kenalkan Allah Sang Khaliq lewat ayat dan makhluk Allah pada anak-anak kita.
Syaikh Muhammad At-Tamimi dalam Tsalatsah Al-Ushul menyatakan,
“Apabila ditanyakan kepadamu, “Dengan apa engkau mengenal Rabbmu?” Maka Jawablah, “Dengan tanda-tanda (kekuasaan) dan makhluk-makhluk-Nya.” Di antara tanda-tanda (kekuasaan)-Nya adalah malam dan siang, dan matahari dan bulan. Di antara makhluk-makhluk-Nya adalah langit yang tujuh dan bumi yang tujuh serta apa yang ada di antara keduanya.”
Apa itu Ayat Allah?
Ayat itu artinya tanda untuk menunjukkan dan mengingatkan sesuatu. Ayat Allah berarti untuk mengingatkan adanya Allah.
Ayat Allah itu ada dua macam:
- Ayat kauniyyah
- Ayat syariyyah
Ayat kauniyyah inilah yang dimaksud dengan makhluk Allah.
Adapun ayat syariyyah adalah wahyu yang Allah turunkan pada Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Berarti mengenal Allah bisa dengan ayat kauniyyah dari makhluk-Nya dan bisa dari ayat syariyyah dari wahyu.
Adanya Malam, Siang, Matahari, Rembulan, dan Langit Pasti ada yang Menciptakan
Ayat yang menunjukkan sempurnanya qudrah (kemampuan) dan hikmah Allah adalah dari malam, siang, matahari, dan rembulan. Langit juga adalah makhluk Allah yang menunjukkan kebesaran Sang Khaliq yang menciptakannya.
Kelima makhluk itu pasti ada yang menciptakan. Termasuk kita juga manusia pasti ada yang menciptakan. Karena makhluk itu ada dengan tiga kemungkinan:
- Makhluk itu ada dengan sendirinya.
- Makhluk itu menciptakan dirinya sendiri.
- Ada yang menciptakan makhluk itu sendiri.
Kemungkinan pertama, jelas tidak mungkin. Kemungkinan kedua, jelas pemahaman yang lebih aneh. Yang benar adalah kemungkinan ketiga, ada yang menciptakan makhluk yaitu Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Penjelasan di atas adalah intisari dari Hushul Al-Ma’mul bi Syarh Tsalatsah Al-Ushul karya Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan, hlm. 30-31 (Penerbit Maktabah Ar-Rusyd).
Penjelasan Syaikh ‘Abdullah Al-Fauzan di atas bisa direnungkan dari ayat,
أَمْ خُلِقُوا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ أَمْ هُمُ الْخَالِقُونَ
“Apakah mereka diciptakan tanpa sesuatupun ataukah mereka yang menciptakan (diri mereka sendiri)?” (QS. At-Tur: 35). Jubair bin Muth’im mengatakan, “Kaada qolbii ay-ya-thiira (artinya: hatiku hampir-hampir saja terbang saat itu).” Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Jubair bin Muth’im dahulunya seorang musyrik. Lantas ia mendengar ayat ini, itulah yang menyebabkan ia masuk Islam.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 7:49)
Semoga manfaat untuk ayah bunda sebagai pelajaran akidah untuk anak kita.
Baca Juga:
Muhammad Abduh Tuasikal
Artikel Ruqoyyah.Com