Puasa itu untuk menggapai derajat takwa, bukan hanya untuk sehat.
Allah Ta’ala berfirman,
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di dalam kitab tafsirnya mengatakan kenapa puasa bisa mencapai takwa, ringkasnya:
- Dalam puasa, kita meninggalkan apa yang Allah larang.
- Dalam puasa, kita melatih diri agar semakin dekat pada Allah.
- Dalam puasa, kita mengekang jalannya setan pada aliran darah sehingga saluran setan menyempit, lalu maksiat berkurang.
- Dalam puasa, kita semakin giat melakukan ketaatan.
- Dalam puasa, orang kaya akan merasakan derita orang miskin.
Baca Juga:
Artikel Ruqoyyah.Com